STAI IU menuju Tranformasi dan Agen Perubahan
Wisuda ke-11 STAI Ihyaul Ulum Gresik: Menuju Transformasi Institut dan Cetak Agen Perubahan
GRESIK – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ihyaul Ulum sukses menggelar prosesi Wisuda ke-11 bagi 36 wisudawan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Ekonomi Islam. Acara yang berlangsung khidmat di Hotel Horison GKB Gresik pada Ahad (21/12/2025) ini menjadi momentum penting bagi kampus dalam menatap masa depan menuju perubahan status menjadi Institut.
Inspirasi dari Tokoh Nasional
Suasana wisuda terasa istimewa dengan kehadiran tokoh-tokoh besar, di antaranya Prof. Akh. Muzakki, M.Ag. (Koordinator Kopertais Wilayah 4) dan Prof. Dr. KH. M. Asrorun Ni'am Sholeh, M.A. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Ketua STAI Ihyaul Ulum, H. Ubaidillah, S.Ag. M.Pd., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas kehadiran para tamu kehormatan.
"Kami berharap kehadiran Prof. Muzakki sebagai salah satu The Most Inspiring Person 2023 dapat memberikan suntikan inovasi baru bagi dunia pendidikan di kampus kami," ujarnya sembari memberikan pesan kepada Baznas agar terus memperluas jangkauan beasiswa bagi mahasiswa.
Dorongan Alih Bentuk Menjadi Institut
Dukungan penuh datang dari Koordinator Kopertais Wilayah 4, Prof. Akh. Muzakki. Beliau memberikan "lampu hijau" dan mendesak STAI Ihyaul Ulum untuk segera bertransformasi menjadi Institut Agama Islam (IAI). Ada tiga poin krusial yang ia tekankan:
Alih Bentuk: Segera siapkan proposal perubahan status kampus.
Kepangkatan Dosen: Dosen didorong segera mengurus kepangkatan akademik sebagai syarat utama "naik kelas".
Tracer Study: Mahasiswa diminta terus memperbarui data pekerjaan pasca-lulus melalui instrumen riset agar reputasi kampus semakin terangkat.
Pesan untuk Wisudawan: Jangan Menyepelekan Waktu
Mewakili Perkumpulan PP Ihyaul Ulum, DR. H. Ahmad Iwan Zunaih, Lc. MM (Anggota DPRD Provinsi Jatim), mengingatkan para lulusan agar tidak cepat berpuas diri dengan gelar S1 yang diraih.
"Jangan menyepelekan waktu. Waktu tidak pernah menunggu kita, maka berpaculah dengannya. Jadikan ijazah ini sebagai pemicu kemajuan di masa depan," tegas sosok yang akrab disapa Gus Iwan tersebut.
Orasi Ilmiah: Menjadi Agen Perubahan yang Sehat
Puncak acara diisi dengan orasi ilmiah oleh Prof. Ni’am Sholeh. Beliau membedah struktur demografi serta tantangan pemuda Indonesia saat ini, mulai dari isu kesehatan mental hingga tingginya angka perokok.
Beliau berpesan agar alumni STAI Ihyaul Ulum menjadi agen perubahan yang mampu mengubah wajah masyarakat menjadi lebih baik. Ia mencontohkan transformasi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan KH Hasyim Asy'ari.
"Tebuireng dulu mungkin terkesan kumuh, tapi sekarang menjadi pesantren modern yang bersih dan bebas asap rokok. Jadilah pribadi yang membawa perubahan positif di manapun kalian berada," pungkasnya. [SAG]
.

